Minggu, 28 Desember 2008

We Are The Next Hero....!!!!!

Minggu, 16 November 2008, bertempat diaula Fakultas Teknik, Departemen Kebijakan Publik, menyediakan wadah bagi teman-teman yang ingin mengupas habis tentang arti kepahlawanan. Pembahasan tidak hanya terbatas pada buku “Mencari Pahlawan Indonesia” karangan ustad Anis Matta, namun kejadian yang sekarang sedang boomingpun ikut dibongkar habis. Misalnya peristiwa tahun 98 yang memunculkan banyak nama-nama pahlawan dari kalangan mahasiswa yang “berani mati” atau bisa dikatakan pahlawan yang akan membacakan pernyataan “ demi amanat dan beban rakyat. Kami nyatakna keseluruh dunia. Telah bangkit ditanah air sebuah aksi perlawanan terhadap kebohongan yang bersarang dalam kekusaan orang-orang pemimpin gadungan”.

Sungguh sangat berani !! Mereka adalah orang-orang biasa yang melakukan kerja-kerja besar, bukan orang-orang besar tapi hanya melakukan kerja-kerja kecil. Berdasarkan karakteristik pahlawan yang dinanti itu adalah KITA, para pemuda. Yang duduk manis dibangku kuliah. Tidak salah memang, bila fokus dalam menuntut ilmu namun itu semua belum lengkap tanpa aplikasi yang nyata pada lingkungan sekitar (masyarakat).

Kapan lagi kita bisa merealisasikan semuanya bila kita hanya terkurung pada tuntunan nilai tanpa hasil yang riil. Dalam paragraf terakhir dalam buku tersebut dikatakan bahwa “ mereka (pahlawan) tidak akan pernah datang. Mereka bahkan sudah ada disini. Mereka lahir dan besar dinegri ini. Mereka adalah Aku, Kau, dan Kita semua. Mereka bukan orang lain. Mereka hanya belum memulai. Mereka hanya perlu berjanji untuk merebut takdir kepahlawanan mereka. Dan dunia akan menyaksikan gugusan pulau – pulau ini menjelma menjadi untaian kalung zamrud kembali menghias leher sejarah.

Sesungguhnya kebenaran dan keadilan itu hanya bisa diungkap oleh orang-orag yang berfikir..... Jangan terpukau oleh tingginya jabatan, tetapi ingat akan tingginya resiko yang dipikul. Jangan terpesona oleh besarnya kekuasaan, tetapi ingat akan besarnya tanggung jawab.

Lari dari tanggung jawab adalah perbuatan yang amat hina, termasuk perbuatan munafik. Kehormatan dan harga diri seorang pemimpin adalah kemampuan memikul tanggung jawab. Dan sahabat terdekat dari seorang pahlawan adalah keberanian.

Daurah Marhalah 1

“Bersama KAMMI Lahirkan Arsitek Peradaban Islam”
Daurah Marhalah I adalah sebuah training yang didesain sebagai pintu gerbang masuknya seorang mahasiswa menjadi angota gerakan dakwah KAMMI dan merupakan momentum untuk memperkenalkan KAMMI supaya lebih detail kepada calon anggota serta sebagai sarana menumbuhkan kesadaran kader untuk melakukan proses perubahan social menuju masyarakat Islam melalui barisan dakwah KAMMI.
“Sesungguhnya tampilya Islam karena tampilnya umat, dan sesungguhnya tampilnya umat karena tampil para pemudanya. Dan tampilnya para pemuda adalah karena kebaikan akhlaqnya” (ulama).
“Sesungguhnya Allah tiada merubah merubah keedaan suatu kaum, sebelum mereka merubah keadaan diri mereka sendiri, dan bila Allah hendak (mendatangkan)bahaya kepada suatu kaum, tiadalah dapat ditolak dan mereka tiada mempunyai pelindung selain dari Allah“ (QS.Ar-Ra’ad(Guruh): 11 ).
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teatur, seakan-akan seperti bangunan yang tersusun kokoh“(QS Ash Shaff 4 ).

Konsep demokrasi yang merupakan lambang “pentas peradaban” ternyata bukanlah sebuah proses kompetisi sehat dan sportif, sebagaimana yang ditawarkan oleh Barat. Standar ganda berlaku dalam menjalankan proses demokrasi seluruh dunia. Di Negara Barat demokrasi berjalan dengan ketat, sementara di Negeri Islam diterapkan demokrasi yang standar lain (berupaya memenangkan otorier dan dictator), sehingga seluruh kepentingan Barat yang ada di Negeri muslim tetap tercapai. Ini semua berangkat dari ketidak-percayaan dari Batar akan eksistensi mereka yang berakhir pada sikap culas dalam kancah pertarungan peradaban. Kita pun akan berhadapan dengan kejahiliyahan Barat yang tidak hanya terlambang pada teori namun sudah menjelma menjadi suatu kelompok dinamis-organis yang menjelma dalam bentuk hagemoni besar untuk menyelimuti bangunan Islam dengan kabut Jahiliyah.
Rata-rata peradaban yang eksis adalah peradaban yang di dalamnya ada transformasi ide dari generasi ke generasi serta didukung oleh banyaknya personil yang mampu membentuk opini dalam menjaring dan merekrut objek da`wah di sekitarnya. Dan ini mustahil terealisasi tanpa ada usaha maximal, maka sebuah gerakan mahasiswa yang mampu menampung dan menyuarakan aspirasi pemuda dan masyarakat menjadi kebutuhan mendesak di tengah krisis multidimensi yang semakin parah dan bermuara pada rusaknya moral secara misal.
Pemuda selalu berada di garis terdepan dalam perjuangan ummat dan mampu terlibat pada berbagai sektor, seperti sektor pembebasan dan kemerdekaan, sektor pemikiran dan pembentukannya, sektor iman dan amal serta sektor perubahan. Dengan kekuatan tersebut, pemuda, yaitu pelajar dan mahasiswa mampu menjadi sosok yang berwawassan dan peduli terhadap problematika ummat serta dapat bersikap objektif dan positif, jauh dari hal-hal yang memecah belah barisan dan pemikiran mereka.
Selain itu, pemuda adalah pilar yang terpenting dari peradaban suatu bangsa. Pemimpin-pemimpin suatu bangsa baik masa kini maupun masa lalu adalah mata rantai yang tak terputus dari pergolakan pemikiran dan aktivitas masa muda. Dalam diri pemuda-lah tersimpan energi peradaban. Suatu bangsa yang gagal membina moralitas capabilitas pemuda akan menjadi Negara yang terkebelakang.